Kejayaan Malaka terutama didorong oleh lokasinya yang strategis di Selat Malaka. Selat ini merupakan jalur perdagangan utama yang menghubungkan Samudra Hindia dengan Laut Tiongkok Selatan. Malaka menjadi tempat persinggahan bagi para pedagang yang melakukan perjalanan antara kedua samudra ini.
Pendapatan dari perdagangan membuat Kerajaan Malaka kaya dan makmur. Malaka menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, seperti cengkeh dan lada, yang sangat diminati oleh pedagang dari berbagai belahan dunia. Selain itu, Malaka juga merupakan pusat pertukaran budaya dan penyebaran agama Islam di Asia Tenggara.
Kejayaan Malaka terus berlanjut hingga abad ke-16, ketika Portugis berhasil menaklukkan kerajaan ini pada tahun 1511. Penaklukan Portugis mengakhiri masa kejayaan Malaka dan mengubah lanskap politik dan ekonomi di Asia Tenggara.