- Gerakan Menggambarkan Laut: Karena Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim, gerakan-gerakan dalam tari ini sering menggambarkan keindahan dan kekuatan laut. Gerakan-gerakan seperti ombak, ikan, dan kapal laut sering digunakan untuk menggambarkan kehidupan di laut, perdagangan, dan kejayaan maritim kerajaan.
- Gerakan Pertempuran: Tari Gending Sriwijaya juga mengandung gerakan-gerakan yang menggambarkan pertempuran dan kejayaan militer Kerajaan Sriwijaya. Gerakan-gerakan seperti menyerang, bertahan, dan mengayunkan senjata digunakan untuk menggambarkan keberanian dan kekuatan prajurit.
- Gerakan Elegan: Selain gerakan-gerakan yang menggambarkan kekuatan, tari Gending Sriwijaya juga memiliki gerakan-gerakan yang lembut dan elegan. Gerakan-gerakan seperti melambai, berputar, dan meliuk seperti angin digunakan untuk menggambarkan keanggunan dan keelokan putri kerajaan.
Gerakan-gerakan ini memerlukan keahlian dan latihan yang intensif agar bisa dilakukan dengan sempurna. Para penari harus memiliki keseimbangan, kelenturan, dan ekspresi yang baik untuk menghidupkan gerakan-gerakan ini.
Pola Lantai dalam Tari Gending Sriwijaya
Pola lantai dalam tari Gending Sriwijaya juga memiliki makna dan simbol yang penting. Pola lantai ini menggambarkan struktur sosial dan hierarki dalam Kerajaan Sriwijaya. Beberapa pola lantai yang sering ditemukan dalam tari Gending Sriwijaya antara lain:
- Pola Lingkaran: Pola lingkaran sering digunakan dalam tari Gending Sriwijaya untuk menggambarkan kesatuan dan persaudaraan antara penari. Pola ini juga menggambarkan struktur sosial yang adil dan harmonis dalam masyarakat kerajaan.
- Pola Segi Empat: Pola segi empat sering digunakan untuk menggambarkan struktur hierarki dalam Kerajaan Sriwijaya. Penari dengan peran yang lebih penting akan berada di tengah-tengah pola segi empat, sedangkan penari dengan peran yang lebih rendah akan berada di sekitarnya.
- Pola Spiral: Pola spiral sering digunakan dalam tari Gending Sriwijaya untuk menggambarkan perjalanan spiritual dan pencarian jati diri. Pola ini menggambarkan kelahiran, kehidupan, dan kematian yang merupakan siklus kehidupan manusia.
Pola lantai ini memberikan keindahan visual dan memberikan makna yang dalam dalam tari Gending Sriwijaya. Keteraturan pola lantai ini juga mencerminkan keteraturan dan keharmonisan dalam masyarakat Kerajaan Sriwijaya.