Kekongruenan segitiga merupakan salah satu konsep penting dalam geometri yang mempelajari kesamaan atau kongruen antara dua segitiga. Dua segitiga dikatakan kongruen jika memiliki semua sisi dan sudut yang sama.
Dasar-dasar kekongruenan segitiga meliputi tiga kriteria utama, yaitu Sisi-Sisi-Sisi (SSS), Sudut-Sudut-Sudut (SSA), dan Sisi-Sudut-Sisi (SAS). Ketiga kriteria ini digunakan untuk menentukan bahwa dua segitiga adalah kongruen.
1. Sisi-Sisi-Sisi (SSS) mengacu pada kongruen jika panjang ketiga sisi kedua segitiga sama.
2. Sudut-Sudut-Sudut (SSA) tidak bisa digunakan secara langsung untuk menentukan kongruen segitiga, karena dua segitiga dengan dua sudut dan satu sisi yang sama tidak selalu kongruen.
3. Sisi-Sudut-Sisi (SAS) mengacu pada kongruen jika salah satu dua sisi dan sudut yang berdekatan pada kedua segitiga sama, serta sisi yang terletak di antara kedua sudut tersebut juga sama.
Contoh penerapan kekongruenan segitiga dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam pembangunan rumah. Seorang arsitek perlu memastikan bahwa segitiga yang terbentuk antara tiang penyangga rumah dan atapnya kongruen agar bangunan tersebut stabil.