TARI BEDANA : Sejarah, Properti, Asal, Gerakan dan Pola Lantai

Hamzah

Tari Bedana adalah salah satu tarian tradisional Indonesia yang memiliki sejarah yang kaya dan unik. Tarian ini berasal dari daerah Jawa Barat dan memiliki ciri khas gerakan yang anggun dan elegan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah tari Bedana, properti yang digunakan dalam tarian ini, asal usulnya, gerakan yang khas, dan pola lantai yang digunakan dalam pertunjukan tari Bedana.

Sejarah Tari Bedana

Tari Bedana memiliki sejarah yang panjang dan telah menjadi bagian penting dalam budaya Jawa Barat. Tari ini pertama kali muncul pada masa Kerajaan Pajajaran, sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-16. Pada masa itu, tari Bedana digunakan sebagai bentuk persembahan kepada dewa-dewa dalam upacara keagamaan.

Seiring berjalannya waktu, tari Bedana mulai menjadi hiburan bagi masyarakat Jawa Barat. Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara seperti pesta pernikahan, festival budaya, dan acara adat. Meskipun telah mengalami beberapa perubahan dalam bentuk dan gerakan, tari Bedana tetap mempertahankan esensi dan keunikan budayanya.

Properti dalam Tari Bedana

Salah satu ciri khas tari Bedana adalah penggunaan properti yang kaya dan indah. Properti ini sangat penting dalam menciptakan suasana dan menggambarkan cerita di balik tarian. Berikut adalah beberapa properti yang sering digunakan dalam tari Bedana:

  • Bedana: Bedana adalah properti utama dalam tari Bedana. Bedana adalah sejenis kereta yang terbuat dari kayu dan dihias dengan ukiran indah. Kereta ini digunakan sebagai simbol kerajaan dalam tarian.
  • Payung: Payung adalah properti yang digunakan oleh penari wanita dalam tari Bedana. Payung ini digunakan untuk menambah keanggunan gerakan penari.
  • Selendang: Selendang adalah sejenis kain panjang yang digunakan oleh penari wanita dalam tari Bedana. Selendang ini digunakan untuk mengekspresikan gerakan tangan penari dengan lebih indah.
  • Simbol Kerajaan: Selain properti utama seperti bedana, tari Bedana juga menggunakan berbagai simbol kerajaan seperti mahkota, tongkat kerajaan, dan kalung.

Properti ini tidak hanya menambah keindahan visual dalam tarian, tetapi juga membantu penonton untuk lebih memahami cerita dan makna di balik gerakan tari.

Asal Usul Tari Bedana

Asal usul tari Bedana masih menjadi misteri yang belum sepenuhnya terpecahkan. Namun, banyak ahli berpendapat bahwa tari Bedana berasal dari pengaruh budaya Hindu-Buddha yang ada pada masa Kerajaan Pajajaran. Beberapa elemen dalam tari Bedana seperti gerakan dan properti memiliki kemiripan dengan tarian klasik India.

Selain itu, tari Bedana juga memiliki pengaruh dari budaya Sunda, suku Jawa Barat yang merupakan penduduk asli daerah tersebut. Kombinasi antara pengaruh Hindu-Buddha dan budaya Sunda menciptakan keunikan dan kekhasan dalam tari Bedana.

Gerakan dalam Tari Bedana

Gerakan dalam tari Bedana sangat anggun dan elegan. Gerakan ini menggambarkan keindahan dan keanggunan seorang putri kerajaan. Beberapa gerakan yang sering digunakan dalam tari Bedana antara lain:

  • Gerakan Tangan: Gerakan tangan dalam tari Bedana sangatlah penting. Gerakan tangan yang lembut dan indah menggambarkan keanggunan dan kepribadian seorang putri kerajaan.
  • Gerakan Kaki: Gerakan kaki dalam tari Bedana lebih fokus pada langkah-langkah yang anggun dan lambat. Gerakan ini menggambarkan kestabilan dan kekuatan seorang putri kerajaan.
  • Gerakan Tubuh: Gerakan tubuh dalam tari Bedana melibatkan gerakan pinggul dan bahu yang lembut. Gerakan ini memberikan kesan bahwa penari adalah seorang putri kerajaan yang anggun dan anggun.

Gerakan dalam tari Bedana sangatlah terstruktur dan membutuhkan keahlian dan latihan yang intensif. Penari harus memiliki kontrol yang baik atas setiap gerakan agar dapat mengungkapkan keindahan dan makna di balik tarian.

Pola Lantai dalam Tari Bedana

Pola lantai dalam tari Bedana juga memiliki peran yang penting dalam pertunjukan. Pola lantai ini menciptakan struktur dan arah gerakan penari dalam ruang pertunjukan. Beberapa pola lantai yang sering digunakan dalam tari Bedana antara lain:

  • Pola Lingkaran: Pola lingkaran digunakan untuk menggambarkan kesatuan dan keindahan dalam tarian. Penari akan membentuk lingkaran dengan gerakan mereka dan bergerak secara harmonis di dalamnya.
  • Pola Segitiga: Pola segitiga digunakan untuk memberikan variasi dan dinamika dalam tarian. Penari akan membentuk segitiga dengan gerakan mereka dan menjelajahi ruang pertunjukan dengan gerakan yang dinamis.
  • Pola Garis: Pola garis digunakan untuk mengarahkan perhatian penonton pada gerakan dan properti utama dalam tarian. Penari akan membentuk garis dengan gerakan mereka dan bergerak sejajar dengan properti seperti bedana atau payung.

Pola lantai ini tidak hanya memberikan struktur pada tarian, tetapi juga menciptakan visual yang indah dan dinamis bagi penonton.

Kesimpulan

Tari Bedana adalah salah satu tarian tradisional Indonesia yang memiliki sejarah yang panjang dan unik. Tarian ini berasal dari daerah Jawa Barat dan telah menjadi bagian penting dalam budaya Jawa Barat. Properti dalam tari Bedana seperti bedana, payung, dan selendang membantu menciptakan suasana dan menggambarkan cerita di balik tarian. Tari Bedana memiliki pengaruh dari budaya Hindu-Buddha dan budaya Sunda, yang menciptakan keunikan dan kekhasan dalam tarian. Gerakan dalam tari Bedana sangat anggun dan elegan, menggambarkan keindahan dan keanggunan seorang putri kerajaan. Pola lantai dalam tari Bedana menciptakan struktur dan arah gerakan penari dalam ruang pertunjukan.

Pertanyaan Umum

1. Apakah Tari Bedana hanya ditampilkan dalam acara adat?

Tari Bedana tidak hanya ditampilkan dalam acara adat, tetapi juga dalam berbagai acara seperti pesta pernikahan dan festival budaya.

2. Mengapa properti dalam tari Bedana sangat penting?

Properti dalam tari Bedana sangat penting karena membantu menciptakan suasana dan menggambarkan cerita di balik tarian.

3. Bagaimana gerakan dalam tari Bedana?

Gerakan dalam tari Bedana sangat anggun dan elegan, menggambarkan keindahan dan keanggunan seorang putri kerajaan.

4. Apa asal usul tari Bedana?

Asal usul tari Bedana masih menjadi misteri yang belum sepenuhnya terpecahkan, tetapi banyak ahli berpendapat bahwa tari Bedana berasal dari pengaruh budaya Hindu-Buddha dan budaya Sunda.

5. Apa peran pola lantai dalam tari Bedana?

Pola lantai dalam tari Bedana menciptakan struktur dan arah gerakan penari dalam ruang pertunjukan.

Ringkasan

Tari Bedana adalah tarian tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Tarian ini memiliki sejarah yang panjang dan telah menjadi bagian penting dalam budaya Jawa Barat. Properti seperti bedana, payung, dan selendang digunakan dalam tarian ini untuk menciptakan suasana dan menggambarkan cerita di balik tarian. Tari Bedana memiliki pengaruh dari budaya Hindu-Buddha dan budaya Sunda, yang menciptakan keunikan dan kekhasan dalam tarian. Gerakan dalam tari Bedana sangat anggun dan elegan, menggambarkan keindahan dan keanggunan seorang putri kerajaan. Pola lantai dalam tari Bedana menciptakan struktur dan arah gerakan penari dalam ruang pertunjukan.

Bagikan:

Tags

Leave a Comment