Tari Sufi dari Turki : Sejarah, Properti, Gerakan dan Pola Lantai

Hamzah

Pendahuluan

Tari Sufi dari Turki merupakan seni pertunjukan yang kaya akan sejarah dan kekayaan budaya. Seni tari ini memiliki akar yang dalam dalam tradisi dan praktik Sufisme, cabang mistisisme dalam Islam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah tari Sufi dari Turki, properti unik yang melekat pada tarian ini, gerakan-gerakan khas yang digunakan dalam pertunjukan, serta pola lantai yang sering digunakan.

Sejarah Tari Sufi dari Turki

Tari Sufi dari Turki memiliki akar yang panjang dalam sejarah budaya Turki. Ini berasal dari tradisi Sufi yang berakar pada abad ke-13, ketika pengaruh Islam mulai menyebar di wilayah tersebut. Sufisme adalah cabang dalam Islam yang menekankan pada aspek mistis dan pengalaman spiritual yang mendalam.

Tari Sufi adalah bentuk ekspresi dari praktik Sufi. Pada awalnya, tarian ini digunakan sebagai sarana untuk mencapai pengalaman spiritual dan menghubungkan diri dengan Tuhan. Dalam praktik Sufi, tarian ini dianggap sebagai bentuk meditasi yang memungkinkan penari untuk mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi dan mengalami hadirat Tuhan.

Pada awalnya, tari Sufi hanya dilakukan oleh para sufi yang merupakan anggota dari tarikat tertentu. Tarikat adalah komunitas spiritual yang terdiri dari para sufi yang mengabdikan hidup mereka untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhan dan kehidupan spiritual. Namun, seiring berjalannya waktu, tari Sufi mulai diperlihatkan kepada masyarakat umum sebagai bentuk seni pertunjukan yang indah.

Properti Unik dalam Tari Sufi

Tari Sufi dari Turki tidak hanya dikenal karena gerakan-gerakan indahnya, tetapi juga karena properti unik yang melekat pada pertunjukan ini. Properti yang paling terkenal dan ikonik dalam tari Sufi adalah topi kerucut yang dikenakan oleh penari. Topi ini disebut "sikke" dan memiliki makna simbolis yang mendalam dalam konteks Sufisme.

Sikke melambangkan penyerahan diri dan kesadaran terhadap kehendak Tuhan. Topi ini juga melambangkan perjalanan spiritual penari, dengan puncak sikke mewakili pencapaian tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Selain itu, warna sikke juga memiliki makna simbolis yang berbeda, seperti hijau yang melambangkan harapan dan cinta, atau merah yang melambangkan gairah dan keberanian.

Selain sikke, properti lain yang sering digunakan dalam tari Sufi adalah jubah panjang yang disebut "tutu". Tutu melambangkan kerendahan hati dan kesederhanaan, serta mengingatkan penari akan kematian dan kehidupan setelahnya. Penari Sufi sering kali mengenakan tutu yang longgar dan berputar di atas panggung, menciptakan gerakan yang indah dan memukau.

Gerakan Khas dalam Tari Sufi

Gerakan-gerakan dalam tari Sufi memiliki kekhasan tersendiri. Salah satu gerakan yang paling terkenal adalah "sikap tawadhu" atau sikap rendah hati. Dalam gerakan ini, penari Sufi menunjukkan kepatuhan dan pengabdian kepada Tuhan dengan posisi tubuh yang rendah dan tangan yang terbuka ke atas. Gerakan ini mencerminkan sikap penyerahan diri yang dalam dalam praktik Sufi.

Gerakan lain yang sering digunakan dalam tari Sufi adalah "sikap melingkar". Gerakan ini melibatkan penari yang berputar di tempat dengan satu kaki diangkat ke atas. Gerakan ini mencerminkan kesatuan dan keberagaman dalam pencarian spiritual. Penari Sufi berputar di tempat untuk menciptakan simbolisasi tentang perjalanan spiritual yang tak berujung dan pengalaman pribadi dengan Tuhan.

Gerakan lain yang sering digunakan adalah gerakan tangan yang elegan dan ekspresif. Penari Sufi menggunakan gerakan tangan yang lemah gemulai untuk menciptakan gerakan yang indah dan mengalir seperti air. Gerakan tangan ini mencerminkan keindahan dan kelembutan dalam praktik Sufi, serta komunikasi antara penari dan Tuhan.

Pola Lantai dalam Tari Sufi

Tari Sufi dari Turki sering dilakukan di atas pola lantai khusus yang disebut "sajda". Sajda adalah pola lantai yang terdiri dari lingkaran besar yang mewakili dunia material dan empat lingkaran kecil yang mewakili empat elemen alam semesta: udara, air, api, dan bumi.

Pola lantai ini mencerminkan konsep kesatuan dan keterhubungan dalam praktik Sufi. Penari Sufi berputar di dalam lingkaran besar, menciptakan gerakan yang mengalir dan menghubungkan penari dengan dunia spiritual. Gerakan penari di dalam lingkaran kecil mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dan alam semesta.

Kesimpulan

Tari Sufi dari Turki adalah seni pertunjukan yang kaya akan sejarah dan kekayaan budaya. Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi sejarah tari Sufi, properti unik yang melekat pada tarian ini, gerakan-gerakan khas yang digunakan dalam pertunjukan, serta pola lantai yang sering digunakan. Tari Sufi mencerminkan praktik Sufi yang mendalam dan menjadi bentuk ekspresi spiritual bagi penarinya. Dengan gerakan yang indah dan properti yang simbolis, tari Sufi dari Turki terus mempesona dan menginspirasi penonton di seluruh dunia.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

  1. Apa yang dimaksud dengan Sufisme?
  2. Sufisme adalah cabang dalam Islam yang menekankan pada aspek mistis dan pengalaman spiritual yang mendalam.

  3. Apa makna dari topi kerucut dalam tari Sufi?
  4. Topi kerucut, atau sikke, melambangkan penyerahan diri dan kesadaran terhadap kehendak Tuhan.

  5. Apa yang dimaksud dengan tarikat dalam praktik Sufi?
  6. Tarikat adalah komunitas spiritual yang terdiri dari para sufi yang mengabdikan hidup mereka untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhan dan kehidupan spiritual.

  7. Apa yang dimaksud dengan sikap tawadhu dalam tari Sufi?
  8. Sikap tawadhu adalah sikap rendah hati yang mencerminkan kepatuhan dan pengabdian kepada Tuhan.

  9. Apa yang dimaksud dengan pola lantai sajda dalam tari Sufi?
  10. Sajda adalah pola lantai khusus yang terdiri dari lingkaran besar yang mewakili dunia material dan empat lingkaran kecil yang mewakili empat elemen alam semesta.

Ringkasan

Tari Sufi dari Turki adalah seni pertunjukan yang kaya akan sejarah dan kekayaan budaya. Ini berasal dari tradisi Sufi yang berakar pada abad ke-13, ketika pengaruh Islam mulai menyebar di wilayah tersebut. Tari Sufi memiliki properti unik seperti topi kerucut (sikke) dan jubah panjang (tutu) yang melambangkan makna simbolis dalam praktik Sufi. Gerakan-gerakan khas dalam tari Sufi mencakup sikap tawadhu, gerakan melingkar, dan gerakan tangan yang elegan. Pertunjukan tari Sufi sering dilakukan di atas pola lantai sajda yang mencerminkan konsep kesatuan dan keterhubungan penari dengan dunia spiritual. Tari Sufi dari Turki terus mempesona dan menginspirasi penonton di seluruh dunia dengan keindahan dan makna spiritualnya.

Bagikan:

Tags

Leave a Comment